Daftar Isi
Membangun Kebiasaan Finansial Baru di New Normal

Sesi pertama dalam rangkaian kegiatan dari CH Connect cluster Eureka sudah mulai pada hari Senin, 7 Februari 2022. Pertemuan pertama dalam bentuk webinar yang berlangsung mulai pukul 14.00 – 15.00 WHP.
Narasumber yang mengisi adalah mbak Gitaria Eka Puspitasari, AWP, CMFC, seorang wanita yang bergerak aktif dalam bidang pendidikan finansial/ keuangan.
Pembahasan pertama sudah mengupas hal dasar yang terjadi dalam 2 tahun belakangan ini, yaitu perubahan pola pikir dan manajemen keuangan setelah badai pandemi menghantam dengan sangat dahsyatnya. Semua sektor terkena dampak pandemi, terutama sektor ekonomi. Hidup tak sama lagi seperti dahulu, lebih banyak PHK dan perubahan pola konsumsi.
Kita tak bisa sama seperti dahulu lagi dalam pengelolaan keuangan. Ada beberapa kebiasaan dalam manajemen keuangan yang perlu kita ubah, menyesuaikan dengan kebutuhan prioritas untuk bertahan hidup. Setiap pemakaian uang mulai diarahkan pada kebutuhan bukan keinginan. Kalimat terakhir perlu ditebalkan dan diberi garis bawah supaya nancap dalam pikiran bawah sadar. 🤭
Jujur jika bisa menghitungnya secara rinci, saya pribadi banyak uang yang mengalir keluar pada hal-hal yang berupa keinginan saja, bukan sekedar kebutuhan semata. 🤪
Tips dan Trik Sederhana Manajemen Keuangan
Pada sesi ini, mbak Gita menekankan beberapa hal dalam manajemen keuangan, yaitu :
Membuat catatan cash flow keuangan.
Membuat catatan tentang alur keluar dan masuk (cash flow) keuangan. Ini penting sehingga tahu jika pengeluaran melebihi pemasukan, serta bisa menjadi data awal untuk tindakan yang akan diambil selanjutnya.
Membuat Rincian Prioritas Pengeluaran.
Buat rincian prioritas pengeluaran bulanan, jangan sampai ada hutang/cicilan yang tertunggak dan akhirnya memperbesar beban. Setelah itu prioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dasar. Berikut rincian prioritas yang disarankan :
- Total hutan/cicilan maksimal 35% dari penghasilan.
- Menabung/ investasi minimal 10% dari penghasilan.
- Zakat/infak/sedekah minimal 2,5% dari penghasilan.
- Operasional bulanan maksimal sisa dari dana yang tersisa.
Mempersiapkan Dana Darurat.
Sisihkan sisa dana jika ada untuk membuat dana darurat dan dana berbagi (infak dan sedekah). Untuk dana darurat sendiri penting untuk mengantisipasi kejadian tak terduga. Sarannya dana darurat minimal jumlahnya 3x dari biaya kebutuhan harian.
Penutup
Penjelasan selama 1 jam bersama Mbak Gita membuka pikiran saya bahwa mengatur keuangan penting dengan menggunakan catatan, karena apa yang dicatat bisa diukur. Selanjutnya penting memiliki dana darurat sebagai persiapan untuk menghadapi kondisi tak terduga, seperti pandemi ini.
Terima kasih buat 1 jam yang mencerahkan ini. Tak sabar menunggu sesi pembelajaran keuangan berikutnya.
Tema yang menarik ya ini. Masih PR banget nih menekan alokasi operasional bulanan di 60% pemasukan.