Ramadhan Tahun Kedua di Masa Pandemi
Alhamdulillah tepat setelah sholat magrib di tanggal 12 April 2021, keputusan sidang isbat mengenai tanggal 1 Ramadhan 1442 H syah disetujui dan ditetapkan oleh semua perwakilan alim ulama di Indonesia. Keputusan ini disiarkan secara langsung dan seluruh umat Islam menyambut beritanya dengan suka cita. Umat Islam pun mempersiapkan diri malam itu untuk melaksanakan ibadah sholat isya dan tarawih berjamaah.
Tahun ini Ramadhan masih diwarnai dengan suasana pandemi Covid 19, akan tetapi masjid dan surau sudah mulai melaksanakan ibadah sholat isya dan tarawih berjamaah. Ramadhan ini saya tetap memutuskan untuk melaksanakan ibadah sholat secara mandiri dirumah, mengingat protokol kesehatan yang belum diterapkan secara maksimal oleh para jamaah yang ikut serta dalam ibadah sholat isya dan tarawih tersebut. Alasan lainnya saya tetap memilih untuk ibadah di rumah sama seperti tahun sebelumnya karena anak-anak yang masih kecil dan belum bisa melaksanakan ibadah dalam waktu lama. Mereka masih lebih senang bermain, sehingga jika sholat berjamaah di masjid khawatir dapat mengganggu kenyamanan ibadah yang lain.
Pandemi Covid 19 membawa banyak perubahan dalam ritme ibadah Ramadhan, namun saya berharap hal ini tidak mengubah kekhusukan dalam beribadah, dan semakin mendekatkan kita kepada sang Pencipta. Menyadarkan diri bahwa tidak ada daya upaya kita hidup di dunia ini selain karena pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala.

Rencana Selama Ramadhan
Ramadhan selama pandemi sudah pernah kami sekeluarga jalani pada tahun 2020 atau Ramadhan 1441 H. Di tahun ini saya sekeluarga tetap memilih lebih banyak melakukan ibadah di rumah. Jika harus melakukan ibadah di luar seperti berjamaah di masjid, prokol kesehatan tetap harus diterapkan yaitu dengan 5 M.
Prokol kesehatan 5 M diketahui membawa lebih banyak penurunan angka penularan pandemi Covid 19. Adapun kepanjangan dari 5 M adalah :
- Mencuci tangan
- Memakai masker
- Menjaga jarak
- Menghindari kerumunan
- Mengurangi mobilitas.
Ramadhan 1442 H tidak lagi bisa seramai Ramadhan di masa kecil saya. Suasana pandemi membuat kita harus lebih memperhatikan kesehatan dan menjaga jarak. Saya meyakini cobaan pandemi ini merupakan salah satu cara Allah subhanahu wa ta’ala untuk menegur umatnya dan menarik mereka menjadi lebih dekat kepada sang Pencipta.
Dua tahun Ramadhan di masa pandemi membuat kami harus merencanakan agenda khusus dalam rangka memastikan Ramadhan berlangsung khidmat dan meriah. Beberapa aktivitas yang kami agendakan adalah sebagai berikut :
1. Agenda belajar mengenal agama Islam lebih dalam.

Ibadah puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam. Dikatakan seseorang adalah mukmin jika melakukan 5 hal dalam rukun Islam, yaitu mengucapkan 2 kalimat syahadat, mengerjakan sholat, mengerjakan zakat, mengerjakan puasa Ramadhan dan naik haji bagi yang mampu. Penanaman aqidah yang benar tentang agama Islam perlu dilakukan sejak dini agar tertanam dengan erat dan kuat dalam diri anak.
Saat bulan Ramadhan, semua ibadah umat Islam dapat dikenalkan secara lebih mendalam, yaitu ibadah sholat, sebagai tiang agama Islam, ibadah puasa, sebagai sarana belajar menahan diri, ibadah zakat sebagai sarana membangun kepedulian serta tadabur alquran dalam rangka mengenalkan kitab mulia yang turun di saat bulan Ramadhan. Saat Ramadhan pahala ibadah juga dilipatgandakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, sehingga bisa menjadi sarana untuk bermotivasi anak dan diri kita sendiri semakin rajin beribadah.
2. Belajar menjaga kesehatan.
Puasa di bulan Ramadhan mempunyai dampak yang baik dalam kesehatan jiwa dan raga manusia. Dengan berpuasa kita melatih jiwa untuk menjadi lebih sabar dan bisa mengontrol diri, baik dari segi emosi, lisan dan perbuatan yang dilakukan. Berpuasa juga melatih kesehatan fisik. Pola makan yang baik dan nutrisi yang tepat saat sahur dan berbuka akan membawa dampak luar biasa bagi tubuh. Dari hasil penelitian, sistem kerja tubuh dan imunitas semakin meningkat saat kita melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Dengan jiwa dan raga yang lebih baik, kita akan dapat melaksanakan ibadah dengan lebih maksimal.
3. Belajar mencintai bumi dan lingkungan.

Bumi dan seluruh isinya sudah diciptakan Allah sejak jutaan tahun. Sudah banyak kerusakan yang terjadi akibat ulah tangan manusia. Di bulan Ramadhan dan masa pandemi ini sangat tepat dijadikan momentum agar kita muhasabah diri akan arti hadir kita di dunia ini. Apakah kehadiran kita hanya membawa dampak buruk, sehingga Allah turunkan pandemi untuk mengingatkan umat manusia?
Bulan Ramadhan di masa pandemi adalah saat yang tepat untuk kembali merenungkan cara menciptakan bumi dan lingkungannya menjadi lebih baik. Ramadhan ini saatnya kita kembali mencintai alam, misalnya dengan mengkonsumsi bahan alami yang ramah lingkungan, mengolah bahan sisa konsumsi agar tidak mencemari lingkungan dan belajar lebih banyak tentang arti kepedulian terhadap lingkungan.
Tips dan Trik Ramadhan di Masa Pandemi
Beberapa langkah yang saya lakukan agar Ramadhan 1442 H berjalan dengan lancar dan khidmat.
- Membuat tracking ibadah sholat, puasa dan mengaji sebagai bahan pembelajaran anak.
- Mengikuti kelas-kelas online untuk belajar ilmu agama lebih dalam.
- Melakukan perencanaan memasak buat sahur dan berbuka puasa cukup untuk 1 kali makan.
- Mulai melakukan pengolahan sisa konsumsi dengan pembuatan kompos dan ecoenzym.
- Mengurangi atau meniadakan acara buka puasa di tempat-tempat umum yang berpotensi terjadinya kerumunan.
- Mematuhi anjuran pemerintah untuk mengurangi mobilitas dan menerapkan protokol kesehatan dengan 5 M.
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala selalu melimpah rahmat dan keberkahan Ramadhan kepada kita. Aamiin.