Reviu buku : JEJAK KENANGAN

Buku antologi Jejak Kenangan

Data Buku

Nama penulis : Kelas Cerpen Angkatan 28 (17 penulis)

Layout isi : Muhammad Haitami Aqli 

Desain sampul : Tim Ruang Karya

Penerbit : Alra Media

Di Balik Layar Pembuatan dan  Penerbitan Buku

Ini adalah pertama kalinya saya mereview buku antologi. Pada buku ini saya juga berkesempatan untuk menyumbang satu buah cerita pendek (cerpen) yang berjudul “Setumpuk Kenangan Tentangmu.” 

Buku ini merupakan cerpen antologi ketiga yang saya tulis bersama teman-teman kelas cerpen batch 28 Ruang Karya. 

Pada kelas cerpen ini, kami belajar materi tentang menulis cerpen yang baik dan benar. Selama 30 hari kami saya dan teman-teman dibimbing sehingga bisa menghasilkan dan menerbitkan satu buku kumpulan cerpen solo. Untuk buku solo punya saya sendiri, sekarang sedang dalam proses editing untuk sampul dan naskah cerita. Buku solo ini adalah karya perdana saya yang berisi cerita tentang cinta dan kebahagian kecil di dalam keluarga, yang terkadang kita lupakan.

Selama proses belajar dan membuat buku solo, kami diberi kesempatan melakukan karya kolaborasi berupa cerpen sebagai selebrasi berakhirnya kelas pembelajaran dan akhirnya terbitlah karya antologi yang diberi judul Jejak Kenangan.

Proses penulisan hingga penerbitan buku ini lumayan panjang, yaitu mulai dari pengumpulan karya dibulan Januari 2021 dan penerbitan buku hingga sampai di tangan saya pada bulan Juli 2021. Perjalanan ini memakan waktu hampir setengah tahun.

Alhamdulillah penantian panjang ini, membuahkan hasil dengan terbitnya buku antologi ini. Saya bersyukur bisa terlibat dalam project kolaborasi ini. Selain untuk menambah pengalaman dalam bidang kepenulisan, juga dapat menambah teman.

Sekilas tentang Isi Buku

Apa yang terbayang di pikiranmu saat terucap kata kenangan? Semua hal yang terjadi di masa lalu, bisa berupa kejadian yang menyenangkan, memalukan, menakutkan ataupun menggembirakan. Yang pasti kenangan adalah semua hal yang telah terlewati.

Buku karya 17 orang penulis dari kelas cerpen Ruang Karya angkatan 28 tepat sekali menggambarkan semua hal yang kita sebut kenangan. Sehingga buku dengan judul Jejak Kenangan ini cocok untuk dibaca oleh orang yang senang menikmati manis pahitnya suatu kenangan.

Secara garis besar cerita buku ini banyak mengambil tema kenangan yang menyedihkan berupa kehilangan orang yang disayangi, mulai dari pacar, sahabat ataupun orang tua. Kehilangan ini sebagian besar akibat kematian dan sebagian kecil berupa cerita kehilangan karena jodoh yang tak sampai, kisah ditipu hingga mengalami kebangkrutan dan cita-cita yang tidak didukung hingga menyebabkan kegilaan.

Saya pun jadi berpikir apakah kenangan yang paling susah untuk dilupakan dan selalu lekat dalam ingatan adalah tentang kehilangan dan kesedihan hati ? Yah bisa jadi seperti itu juga, karena saya termasuk orang yang sering susah melupakan hal-hal yang menyedihkan. 

Manusia biasanya lebih mendramatisir dan lebih mengenang hal-hal yang menyedihkan daripada yang menyenangkan. Efek merasa dikasihani lebih melekat secara kuat di alam bawah sadar kita. Biasanya sampai terbawa mimpi. Hehe … ini hanya pendapat saya pribadi. 

Tapi buku ini tidak hanya berisi kisah kenangan yang menyedihkan. Saya membaca ada dua kisah tentang kejadian memalukan yang dialami si tokoh utama dan tiga kisah tentang kebahagiaan.

Saya menikmati membaca buku ini. Bisa dibilang walau masih dalam tahap belajar, para penulis sudah bisa menyampaikan alur cerita dengan menawan. Namun, ada juga beberapa  cerita yang menurut saya pribadi perlu diperbaiki dari segi alur cerita dan tujuan agar lebih enak untuk dinikmati. 

Terakhir sebagai penutup, buku ini saya rasa cukup layak untuk menemani waktu santai kita sambil menikmati secangkir kopi hangat. 

Kenangan itu akan terasa manis jika kita ambil bagian indahnya dan lupakan bagian menyakitkan.

Selamat mengukir kenangan indah dalam hidup, karena hidup ini terlalu singkat untuk mengingat tentang kesedihan.

– Kirayamom –