Alhamdulillah setelah 14 hari lockdown dirumah demi kemaslahatan keluarga dan diri sendiri, saya akhirnya berkesempatan pergi silaturahmi sekaligus lebaran bersama suami dan anak-anak ke rumah Mbah di kampung halaman suami. Lokasi tepatnya pada daerah transmigrasi, Jl Obyek Laut Limbung, Kubu Raya. Perjalanan yang ditempuh dari rumah hingga lokasi memakan waktu kurang lebih satu jam. Ruas jalan yang sudah bagus dan pemandangan asri di sepanjang jalan, membuat perjalanan jadi terasa menyenangkan, sehingga waktu satu jam tidak terasa terlewati dengan cepat.
Sampai di kampung halaman kami langsung disambut dengan hamparan pohon rambutan dengan buahnya yang berwarna merah, menggoda dan siap untuk dipanen. Di sepanjang halaman juga tampak berjejer puluhan balok kayu tempat sarang lebah kelulut diletakkan. Di samping rumah, pohon dan buah kelapa hijau melambai untuk dipetik. Suasana kampung terasa sangat asri dan menyegarkan pikiran saya yang selama ini hanya terkurung di dalam rumah.
Kiraya langsung bersemangat untuk mengambil tempat dan berlarian menuju pohon rambutan untuk panen. Papa Kiraya bergegas memanjat pohon rambutan dan Kiraya mulai memungutin rambutan yang sudah dipetik dan jatuh ke tanah. Buah rambutan yang cukup rendah bisa langsung dipetik dan disimpan di keranjang. Dek Yaya sambil memegang galah bersemangat menarik buah rambutan dari pohonnya. Kak Mira dan Kak Kia juga tidak kalah bersemangat berebut memungut pohon rambutan yang berjatuhan.
Usai lelah panen rambutan, selanjutnya Kiraya dan Papa mengambil galah panjang yang ujungnya disisipkan parang tajam untuk panen buah kelapa hijau. Ada 6 buah kelapa hijau yang berhasil mereka dapatkan. Di sepanjang depan halaman Mbah juga terdapat daun ubi dan tebu. Dibantu Mbah, Kiraya memetik daun ubi dan pohon tebu. Selanjutnya pohon tebu dipotong-potong kecil dan dinikmati bersama.
Tak lupa disini, Kiraya memanen madu kelulut langsung dari sarangnya. Setelah berkeliling mencari sarang yang siap dipanen, Papa dan Kiraya mulai memanen madu tersebut. Dari satu sarang yang dipanen kami mendapatkan kurang lebih 500 ml madu kelulut segar.
Tak terasa waktu berlalu dengan cepat. Saatnya kami pulang dengan membawa hasil panen yang kami dapatkan hari ini. Banyak pembelajaran yang Kiraya dapatkan dan mereka bersemangat untuk dapat kembali ke kampung halaman menikmati suasana alam yang masih asri.