Tepat pada hari Minggu, 26 April 2021, berita duka tentang musibah kapal selam Nanggala 402 diumumkan secara resmi oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono lewat konferensi pers secara virtual. Mendengar berita ini sontak seluruh rakyat Indonesia berduka cita yang sangat mendalam. Sebanyak 53 orang prajurit terbaik Indonesia dinyatakan gugur pada musibah ini.
Peristiwa Tenggelamnya Kapal Selam Nanggala 402
Kapal selam KRI Nanggala 402 adalah kapal selam buatan Jerman yang datang ke Indonesia pada pertengahan tahun 1981. Kapal ini berjenis kapal selam serang bermotor diesel listrik kelas U-209 yang diproduksi pada tahun 1978. KRI Nanggala 402 memiliki ukuran dimensi 59,5 x 6,2 x 5,4 meter dengan kecepatan saat di permukaan mencapai 11 knot dan 21,5 knot ketika menyelam. Kapal Nanggala ini juga dilengkapi dengan persenjataan 8 torpedo 533 mm. KRI Nanggala sudah mengalami beberapa kali perbaikan, terakhir selesai diperbaiki pada tahun 2006 di Korea Selatan. Jika dihitung sampai peristiwa tenggelamnya kapal ini, usianya mencapai kurang lebih 40 tahun.
KRI Nanggala 402 merupakan salah satu dari alutsista yang dimiliki TNI Angkatan Laut untuk melakukan pengawasan dan pengintaian di sepanjang perairan Bali. Kapal ini diawaki oleh 53 prajurit TNI AL yang terdiri dari 49 ABK, 1 orang komandan satuan dan 3 personil senjata.
Pada hari Rabu, 21 April 2021, KRI Nanggala 402 sedang melakukan latihan di perairan Bali. Periskop kapal mulai menyelam dan tidak terlihat lagi pada pukul 03.46 WITA. Pada sesi latihan ini seharusnya periskop kapal masih terlihat dan meminta otorisasi penembakan. Akan tetapi sejak saat itu, KRI Nanggala 402 tidak dapat dihubungi lagi. Status kapal dinyatakan hilang atau submiss dan pencarian pun mulai dilakukan. KRI Nanggala 402 memiliki cadangan oksigen selama 72 jam atau kurang lebih 3 hari. TNI, Polri, Basarnas dan dibantu dunia internasional berusaha keras mencari kapal selam tersebut dan menyelamatkan para awak kapal yang ada di sana.
Pada hari Sabtu, 24 April 2021, jejak kapal akhirnya bisa ditemukan namun dalam keadaan tidak utuh dan terpecah belah menjadi 3 bagian. Kapal dinyatakan subsunk atau tenggelam dengan posisi pecahan kapal yang ditemukan berada sejauh 838 meter dari permukaan laut. KRI Nanggala 402 sendiri hanya bisa menahan tekanan air sejauh 500 meter dari permukaan laut. Pecahan kapal yang ditemukan adalah bagian belakang kapal yang tidak berbadan tekan, buritan badan kapal, dan bagian haluan yang terlepas. Semua awak kapal dinyatakan meninggal dunia dan status mereka saat ini dikenal dengan istilah “ON ETERNAL PATROL.”
Pelajaran dari Musibah yang Terjadi
Musibah tenggelamnya KRI Nanggala 402 merupakan salah satu dari runtunan peristiwa duka yang kembali menyelimuti bangsa Indonesia di tahun 2021. Di awal tahun terjadi peristiwa jatuhnya pesawat SJ-182, disusul banjir di beberapa wilayah Indonesia dan terakhir peristiwa meledaknya tangki pertamina di Balongan, Indramayu. Negara Indonesia sedang mengalami masa duka yang berkepanjangan.
Beberapa pembelajaran yang bisa saya tarik dari musibah-musibah yang terjadi ini, diantaranya :
- Manusia adalah makhluk yang lemah dan hanya kepada Allah SWT kita menyerahkan takdir hidup ini.
- Kematian adalah suatu hal yang pasti terjadi pada semua makhluk hidup, sehingga selalu persiapkan diri dengan bekal amal ibadah dan perbuatan baik, hingga kita bisa meninggal dalam keadaan khusnul khotimah.
- Banyaknya bencana alam dan peristiwa duka menurut sabda Rasulullah merupakan salah satu tanda kecil hari kiamat yang semakin mendekat, maka semakin perkuat keimanan dan ketakwaan kita kepada sang Maha Pencipta.
- Musibah merupakan salah satu cara Allah SWT untuk meningkatkan derajat umatnya sehingga bersabarlah dalam menghadapi semua itu. Hal ini tertuang hadis Rasulullah yang artinya : Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu`alaihi wasallam beliau bersabda : “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kekhawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya.” (HR. Bukhari).
Di akhir tulisan jejak sejarah ini saya berdoa semoga seluruh korban musibah KRI Nanggala 402 mendapatkan tempat terbaik disisi sang Maha Pencipta dan keluarga yang ditinggalkan selalu diberi kesabaran dan ketabahan.
Janganlah berputus asa atas pertolongan Allah SWT dan ingatlah bahwa pertolongan Allah sangat dekat.
Referensi :
- https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5546401/kri-nanggala-402-tenggelam-ini-sejarah-dua-nanggala-milik-tni-al
- https://nasional.kontan.co.id/news/semua-awak-kri-nanggala-402-gugur-berikut-daftar-nama-53-personelnya
- https://international.sindonews.com/read/408164/40/tragedi-kri-nanggala-402-salah-satu-bencana-kapal-selam-terburuk-dalam-sejarah-1619334253
- https://nasional.kompas.com/read/2021/04/26/06000041/fakta-terbaru-soal-tenggelamnya-kri-nanggala-402-semua-awak-gugur-dan-kapal?page=all#:~:text=Hadi%20secara%20langsung%20mengumumkan%20bahwa,berjumlah%2053%20orang%20dipastikan%20gugur.&text=Sementara%20itu%2C%20Yudo%20menyampaikan%2C%20kondisi,meter%20di%20bawah%20permukaan%20laut.