Konferensi Ibu Pembaharu tak terasa sudah berjalan selama satu pekan. Satu minggu yang penuh dengan inspirasi dan catatan penting dari empat belas narasumber Ibu Profesional yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Rasanya tak rela ingin berpisah dengan acara ini. Namun kinilah saatnya mulai mempraktekkan semua insight dan ilmu yang telah kita peroleh selama satu minggu ini.
Daftar Isi
Penutupan Acara Konferensi
Puncak acara sekaligus penutupan Konferensi malam ini menampilkan founder dari komunitas Ibu Profesional, Bu Septi Peni Wulandani. Selama 1,5 jam Ibu Septi menyampaikan wejengan yang menguatkan para perempuan, terutama yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga.
Beliau menceritakan kisah panjang tentang caranya merintis komunitas Ibu Profesional, sebagai bentuk jawaban dari kegelisahannya yang saat itu berprofesi sebagai ibu rumah tangga.
Setelah sepuluh tahun atau satu dekade berdiri, ternyata komunitas ini bisa memberikan banyak manfaat kepada para wanita yang berada di Indonesia maupun luar negeri. Komunitas ini berhasil membangkitkan kepercayaan diri wanita Indonesia dan sebagai wadah untuk bisa berkarya dalam bidang yang mereka inginkan.
Dalam masa sepuluh tahun, banyak karya yang berhasil dihasilkan oleh member Ibu Profesional dan memberikan dampak luas bagi masyarakat.
Baca juga : Tiga belas narasumber yang sudah berbagi inspirasinya, Ines Setiawan, Deasi Srihandi, Nani Zulminarni, Heni Sri Sundari, Nur Yanayirah, Maureen Hitipeuw, Siti Julaihah, Yulia Indriati, Listrianan Suherman, Sri Haryati, Farha Ciciek, Nicky Clara dan Anna Soemarno.
Deklarasi di Konferensi Ibu Pembaharu
Pada acara Konferensi Ibu Pembaharu ini, Ibu Septi menutup acara dengan membacakan deklarasi, yaitu sebagai berikut :
Kami para perempuan Indonesia pada hari ini Rabu, 22 Desember 2021 menyatakan bahwa :
Issue 1 : Perempuan menyadari, menghargai dan bangga akan perannya sebagai ibu rumah tangga yang berkontribusi positif untuk masyarakat dan dunia.
1.a Ibu rumah tangga bukan penggangguran, kami berkontribusi bagi negeri ini sebagai pendidik generasi. Sehingga tidak adil apabila negeri ini hanya mengukur produktivitas perempuan berdasarkan konstribusi pekerjaan publik yang dibayar, sedangkan pekerjaan dan produktivitas perempuan di aspek domestik tidak pernah diperhitungkan.
1.b Kemampuan dan potensi yang memadai dari perempuan, sebagai istri dan ibu merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas kesejahteraan keluarga dan keunggulan sumber daya manusia di negeri ini, oleh karena itu keprofesionalan ibu rumah tangga harus diperhitungkan untuk menentukan kebijakan strategis negeri ini.
Issue 2 : Perempuan dan anak perempuan berdaya melalui teknologi informasi dan komunikasi
2. Maka perempuan dan anak perempuan bukan objek teknologi dan komunikasi. Sekarang saatnya para perempuan lebih berdaya sebagai subjek berita dan pencipta konten baik bagi negeri ini dengan bermartabat dan bertanggung jawab menggunakan teknologi informasi dan komunikasi positif.
Issue 3 : Potensi perempuan dalam pemberdayaan disabilitas.
3. Setiap perempuan Indonesi berhak mendapatkan akses pendidikan berkualitas secara inklusif, apapun kondisi tubuhnya, dimanapun mereka berada dan apapun kondisi latar belakang kehidupannya, karena mendidik satu perempuan sama dengan mendidik satu generasi.
Issue 4 : Perempuan dan pendidikan/pengasuhan anak.
4. Pendidikan yang merdeka dan memerdekaan bagi perempuan merupakan sebuah keniscayaan, karena memberikan ruang bagi perempuan untuk menemukan jati dirinya, mandiri (tidak bergantung pada siapapun, kecuali pada Allah) dan berdaulat penuh atas keputusan yang diambil tentang diri dan kehidupannya. Perempuan yang merdeka akan memberi kemerdekaan bagi anak, suami dan orang-orang di sekitarnya
Issue 5 : Perempuan berdaya dalam bidang ekonomi, baik sebagai anggota keluarga, tulang punggung keluarga maupun orangtua tunggal.
5. Perempuan baik sebagai anggota keluarga, tulang punggung keluarga maupun perempuan sebagai orangtua tunggal berhak mendapatkan lingkungan produktif yang menghargai fitrah perempuan, sehingga tetap bisa berdaya dan berkarya, tanpa meninggalkan peran pentingnya sebagai pendidik anak yang pertama dan utama.
Issue 6 : Perempuan berdaya dan berkarya untuk kehidupan yang berkelanjutan dan dapat dimulai dari dalam rumah.
6. Kami para perempuan akan memperjuangkan cara hidup berkelanjutan untuk kehidupan saat ini dan kehidupan generasi selanjutnya, mulai dari menjalani kehidupan di rumah secara sadar dan menghidupkan kearifan lokal.
Deklarasi ini akan kamu perjuangkan bersama dalam kurun waktu lima tahun kedepan dengan membawa tema besar lima tahunan yaitu IBU PROFESIONAL UNTUK INDONESIA mulai aktif 22 Desember 2021 – 21 Desember 2026.
Kepada seluruh member Ibu Profesional, seluruh komponen Ibu Profesional beserta unit kegiatannya, silahkan menerjemahkan, memaknai dan mengambil peran, berkontribusi untuk memgambil issue yang akan diperjuangkan ini dengan menerapkan core value Ibu Profesional yaitu Belajar, Berkembang, Berkarya, Berbagi dan Berdampak.
Kita akan ramaikan dunia media sosial mulai hari ini dengan hastag #IP41I2122.
Apresiasi dan Pemenang Sayembara/Kuis
Apresiasi kepada KIP Ambassador
KIP Ambassador adalah member yang selama dua bulan telah membantu menyebarluaskan informasi tentang penyelenggaraan acara satu dekade Ibu Profesional. Berikut nama-nama KIP Ambassador yang berprestasi.


Pemenang Sayembara / Kuis Konferensi Ibu Pembaharu
Selama pelaksanaan acara satu dekade Ibu Profesional banyak hadiah yang bisa peserta dapatkan dengan mengikuti sayembara dan kuis dalam setiap sesi bersama narasumber. Berikut adalah nama pemenang sayembara dan kuis.
Pemenang Sayembara.
Pemenang Kuis
Konferensi Ibu Pembaharu telah berakhir, namun laman acara ini masih bisa kita akses hingga tanggal 19 Januari 2022. Jadi jangan sampai ketinggalan menyimak keseruannya.
Yang ingin ikut bergabung menyaksikan kemeriahan Konferensi Ibu Pembaharu bisa langsung mengunjungi laman berikut : http://www.konferensiibupembaharu.id.
Ayo kita ramaikan dan belanja banyak ide di sana.