Bunsal #2 : 3. Memahami Masalah Bersama Tim

Memasuki materi ke-3 di Kelas Bunda Salihah, kami masuk ke tema Memahami Masalah Bersama Tim. Disini kami akan mulai menguraikan problem statement yang diangkat ke dalam tim. Yang perlu diingat problem statement yang diangkat adalah punya kita. Tim dimintai pendapat dan ditanyakan permasalahannya, namun tidak boleh keluar dari problem statement kepunyaan kita.

5 W 1 H

Cara mengangkat masalah adalah dengan menggunakan start boosting, yaitu mengajukan 6 pertanyaan dasar terkait What (Apa), Who (Siapa), When (Kapan), Why (Mengapa), Where (Dimana), How (Bagaimana). Dari setiap komposisi pertanyaan dasar, harus minimal ada 3 pertanyaan yang diajukan, kecuali di pertanyaan Why, dari satu pertanyaan, minimal ada 5 pertanyaan lanjutan dari jawaban yang diberikan.

SDG

Kemudian kita akan mencari tahu apakah permasalahan yang kita angkat berkaitan dengan 17 isu dasar kemanusian yang berkelanjutan (SDG). Terkait SDG ini saya sudah mengajukan pertanyaan langsung agar tidak salah dalam menentukan SDG terkait problem statement yang saya angkat. Masih menunggu jawaban.

Dari jawaban yang diberikan sesuai perkiraan saya, gerakan saya masuk ke dalam SDG ke-4 Pendidikan berkualitas (Quality Education).

Pendidikan berkualitan memiliki tujuan untuk memastikan agar pendidikan berkualitas bisa diakses oleh semua orang. Hal ini lantaran pendidikan punya peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat. (Ref: https://www.liputan6.com/hot/read/4376458/17-tujuan-pembangunan-berkelanjutan-atau-sdgs-kenali-dan-pahami-maksudny )

Pembahasan bersama Tim

Nah dalam project kali ini saya memiliki 2 tim, yaitu tim keluarga dan tim luar. Saat ini baru tim keluarga yang saya berkomunikasi secara intensif. Untuk tim luar yang berjumlah 1 orang saya masih melihatnya sebagai orang yang mau mengambil manfaat, sehingga komunikasi belum dilanjutkan.

Sebenarnya saya sendiri masih bingung apa yang ingin dilakukan. Buat saya terkait gerakan WATAMANA ini adalah cara memecahkan 3 permasalahan pribadi yang saya alami, yaitu kurang percaya diri, public speaking, dan minim motivasi. Satu gerakan yang mungkin akan jadi jawaban untuk keseluruhan permasalahan saya. Karena saat kita merawat anak, berarti kita merawat diri kita sendiri.

Bersyukur di tahap Bunda Salihah ini saya dibimbing step per step sehingga bisa belajar perlahan menyesuaikan dengan ritme dan kebutuhan saya, sehingga gerakan ini bisa berjalan sesuai dengan problem statement yang saya angkat.

Kegalauan membuat dua minggu ini berlalu dengan cepat. Kebutaan arah bikin saya sedikit demotivasi sehingga tidak banyak yang saya lakukan. Saya hanya berkomunikasi secara sekilas terkait pertanyaan yang akan diangkat. 

Saya membaca dan mengumpulkan bahan-bahan terkait problem statement yang saya angkat, yaitu Manajemen Ibu Bekerja dalam Membersamai Anak.

Akar masalah utama yang saya tulis adalah kehabisan energi dan fokus terpecah karena urusan bekerja di ranah publik dan urusan rumah tangga.

Start Boosting

Daripada hanya tenggelam dalam kebingungan saya mulai menuliskan beberapa pertanyaan yang sudah dibahas bersama tim.

Pertanyaan ini sudah saya pelajari terlebih dahulu sebelum melemparkannya ke tim. Ini saya lakukan karena saya sebenarnya juga masih buta arah, so daripada kesasar rame-rame, saya mulai mencari tau dahulu. 

Sekarang kita mulai start boosting dulunya.

HOW

Bagaimanakah proses pendampingan anak yang ideal menurut kamu?

Pendampingan yang ideal bagi ibu bekerja di ranah publik adalah saat ibu dan anak memiliki bounding yang erat dan komunikasi terjalin dengan baik.

Bagaimanakah proses pendampingan anak yang telah dilakukan saat ini?

Proses pendampingan yang sudah dilaksanakan saat ini berupa pendampingan di saat sesi belajar dan weekend.

Bagaimana pendampingan yang kamu harapkan agar bisa mendukung passion anak?

Ibu memiliki waktu untuk terlibat dalam aktivitas menggali minat dan bakat anak serta bisa mendokumentasikan portofolio karya anak.

Bagaimana manajemen waktu yang telah dilakukan selama ini kaitannya dengan tumbuh kembang anak?

Bagaimana mengatur manajemen energi dan waktu sehingga bisa fokus membersamai anak dengan waktu yang terbatas?

WHERE 

Dimana tempat yang baik untuk memaksimalkan kualitas waktu bersama anak?

Tempat terbaik bagi saya ada di rumah, karena efisien di waktu, energi dan keuangan.

Dimana orang tua bisa belajar tentang good parenting?

Sumber pembelajaran saat ini sangat banyak bertebaran di dunia maya. Kita tinggal mencari sumber yang valid dan sesuai dengan kebutuhan.

Dimana orang tua bisa belajar tentang manajemen waktu dan energi?

Sama seperti jawaban sebelumnya, sumber pembelajaran bisa didapatkan dengan mudah saat ini di dunia maya. Inti dari manajemen waktu dan energi adalah mengenali dulu potensi diri kemudian praktek-praktek-praktek sehingga ditemukan versi gue banget.

WHAT

Apakah yang menjadi penyebab tidak bisa membersamai anak?

Penyebab utama yang diangkat pada problem statement kali ini adalah pada fokus ibu yang bekerja di ranah publik.

Apakah alasan harus bekerja di luar rumah?

Alasan utama yang diambil karena masalah finansial/keuangan.

Apakah ada pihak-pihak yang bisa membantu dalam mengawasi anak?

Ada orangtua, tetangga, ART atau babysitter.

Apakah permasalahan terhadap anak yang timbul akibat kurangnya pendampingan?

Kurangnya bonding antara ibu dan anak sehingga membuat anak susah diatur dan terjerumus pada hal yang tidak diinginkan.

Apa yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan waktu bersama anak?

Manajemen waktu, manajemen energi dan good parenting adalah kunci agar bisa maksimal membersamai anak.

Apa yang sudah dilakukan selama ini?

Memberikan waktu minimal 30 menit per anak untuk bisa menemani dan mengisinya dengan kegiatan yang berkualitas serta memperbanyak ngobrol bersama anak.

WHEN

Kapan anak tidak bisa didampingi orang tua?

Saat ibu sedang berada di luar rumah/ bekerja di kantor.

Kapan anak boleh dititipkan bersama orang lain tanpa pengawasan orang tua?

Sebelum menitipkan, ibu harus mengetahui dengan pasti orang yang dititipkan bisa sejalan dengan tujuan keluarga. Ibu perlu mengecek kondisi anak melalui komunikasi perihal aktivitas yang dilakukan sepanjang hari tanpa ibu. Memperhatikan perilaku anak, jika ada penyimpangan perlu diberikan tindakan secepatnya sesuai permasalahan yang timbul.

Kapan saat terbaik untuk memaksimalkan quality time bersama anak?

Untuk ibu bekerja di kantor, weekend adalah waktu terbaik memaksimalkan waktu berkualitas bersama anak.

WHO

Siapa yang bertanggung jawab dalam proses pendampingan anak selama ini?

Tanggung jawab dibagi porsinya secara proporsional antara ibu dan ayah.

Siapa yang memegang kendali dalam urusan rumah tangga?

Urusan domestik dikendalikan oleh ibu. Ayah membantu saat tidak ada kesibukan atau saat weekend.

Siapa yang bisa membantu dalam proses pendampingan anak, saat ibu bekerja?

Pihak yang terdekat adalah keluarga, tetangga atau menyewa ART/ jasa baby sitter.

Siapa yang mendampingi anak berkegiatan?

WHY

Mengapa proses pendampingan anak dari orang tua sangat penting?

Karena dengan pendampingan, kita sebagai orang tua bisa memantau dan mengetahui apa saja tindak tanduk dan perilaku anak.

Mengapa penting mengetahui tindak tanduk dan perilaku anak?

Hal ini penting agar anak tidak terjebak dalam pergaulan yang tidak sehat atau terpengaruh dengan hal-hal yang tidak baik.

Mengapa pergaulan/terpengaruh dengan lingkungan negatif tidak baik untuk tumbuh kembang anak?

Pengaruh lingkungan yang negatif tentu bisa membuat anak mengalami perkembangan buruk baik dari sisi fisik maupun mental.

Mengapa sisi fisik anak bisa terpengaruhi?

Pergaulan buruk semisal dengan orang-orang yang mengkonsumsi narkoba tentu akan membuat anak ingin mencoba juga, sehingga ini akan berpengaruh buruk bagi perkembangan anak.

Mengapa sisi mental anak bisa terpengaruhi?

Saat anak tidak mendapatkan pendampingan dari orang tua, dan dia memiliki permasalahan baik dari segi pembelajaran atau pertemanan, tentu akan membuat anak lebih mudah stres, anak tidak memiliki pegangan yang dapat dipercaya dan ini mungkin membuat anak mencari pegangan lain yang mungkin salah. Stres dan pergaulan yang salah dapat memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan mental anak. Jika dibiarkan berkelanjutan bisa membuat anak bertumbuh menjadi orang yang tidak percaya, insecure atau penyakit mental lainnya.

 

Mengapa orang tua tidak bisa memaksimalkan waktu saat tidak bekerja untuk mendampingi anak?

Setelah bekerja di ranah publik dalam 5 hari, orang tua ingin memanfaatkan waktunya untuk beristirahat pada saat weekend.

Mengapa orang tua bekerja ingin beristirahat pada saat weekend?

Setelah bergumul dengan kesibukan pekerjaan, tubuh terasa lelah dan istirahat adalah jawaban untuk mengendorkan syaraf-syaraf yang tegang.

Mengapa orang tua tidak menjadikan waktu bermain bersama anak sebagai cara beristirahat dari kesibukan rutinitas kantor?

Bermain bersama anak juga akan memakan energi, memikirkan apa yang akan dikerjakan tentu menghabiskan energi dan memerlukan kreativitas.

Mengapa bermain atau quality time bersama anak menghabiskan energi orang tua?

Ini terjadi karena orang tua tidak punya rencana apa yang akan dilakukan bersama anak dan biasanya jika tidak ada rencana kreatif, keluar bermain bersama anak bisa mengeluarkan dana yang cukup besar.

Mengapa keluar bermain bersama anak mengeluarkan biaya yang besar?

Ini biasanya terjadi karena orang tua dan anak memiliki tempat hiburan di mall atau pusat permainan yang jelas harus mengeluarkan biaya.

Mengapa tidak bisa mencari kegiatan yang tidak mengeluarkan biaya?

Orang tua memerlukan effort dan kreativitas lebih jika harus melakukan kegiatan yang tidak mengeluarkan biaya.

 

Mengapa fokus ibu bisa terpecah?

Fokus ibu terpecah karena melakukan multitasking.

Mengapa ibu melakukan multitasking?

Selain bekerja di ranah publik, ibu juga harus melakukan kegiatan rumah tangga dan mendidik anak.

Mengapa ibu tidak membagi perannya dengan melibatkan suami atau ART?

Keterlibatan suami atau ART tentu akan sangat membantu, akan tetapi pada beberapa kondisi seperti LDM dan perekonomian yang sulit, tentu ibu harus menjalani peran multitaskingnya.

Mengapa ibu memiliki banyak tugas yang tidak bisa diselesaikan, sehingga waktu 24 jam terasa kurang?

Ini bisa terjadi karena minimnya ilmu manajemen waktu sang ibu. 

Mengapa ibu tidak bisa manajemen waktu?

Karena ibu tidak fokus dan konsisten untuk menerapkan ilmu manajemen waktu dalam kesehariannya. 

Sumber Pendalaman Masalah 

Pendalaman masalah saya cari dari beberapa sumber sebagai berikut. Namun sampai saat ini saya masih membuat rangkuman terkait problem statement saya.

https://youtu.be/wSEq-55NDJA

https://youtu.be/9sfssrsGffY

https://youtu.be/HgvFPq8i494

https://youtu.be/ow_uhretNxU

https://www.bestmom.id/keluarga/orang-tua-sibuk-bekerja-begini-dampaknya-pada-anak

Penutup

Saya masih terus menggali lagi lebih dalam akar permasalahan dari problem statement. Jadi insya Allah isi jurnal akan terus berkembang mungkin juga berubah menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan dalam pola pikir saya dan tim.

Doakan semoga semuanya berjalan baik ya.